Senin, 17 Oktober 2011

INTENSIVE ENGLISH CLASS


Dalam rangka mengisi liburan semester genap tahun 2008, Jurusan Teknik Sipil mengadakan kegiatan untuk Dosen ‘Belajar Bahasa Inggris intensif’ selama satu minggu. Kegiatan yang dimulai Rabu, 27 Feb 2008 berakhir Jumat, 7 Maret 2008. Materi belajar antara lain ‘Bagaimana mengadakan presentasi yang sukses’ oleh Ibu Eri Ester K. Sedangkan latihan mendengar dan berbicara bahasa Inggris disampaikan oleh Mr. Dawoed Jackson (USA). Sebagai puncak kegiatan tersebut, menurut rencana pada hari Jumat, 7 Maret 2008 para peserta yang berjumlah 21 orang dosen itu akan mengadakan tour ke Bandung. Rombongan berangkat dengan bus baru PNJ, menelusuri rute Depok – Ciater – Tangkubanprahu – Bandung – Cipularang – Depok. Selama perjalanan dan mengunjungi obyek wisata tersebut peserta diwajibkan aktif berbahasa Inggris. Tidak dibenarkan menggunakan bahasa lain atau bahasa daerah. Yang melanggar akan ada sangsi!

sumber : http://beritasipilpnj.blogspot.com/2008/03/intensive-english-class.html

(Info) Belajar Bahasa Inggris di AS 8 Minggu, Siapa Mau?

JAKARTA - Kemampuan untuk mempelajari bahasa asing akan terasa lebih mudah ketika kita berada di daerah asal bahasa tersebut. Untuk itu, Indonesian Language Study Program (IELSP) menawarkan program beasiswa untuk mengikuti kursus bahasa Inggris di Amerika Serikat (AS) selama delapan minggu.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para peserta khusunya dalam English for Academic Purpose, kesempatan ini menjadi sarana bagi para peserta untuk mengenal dan mempelajari budaya AS secara langsung.
Bahkan, bukan hanya budaya AS saja yang dapat dipelajari, melainkan berbagai kebudayaan dari berbagai negara lain sebab mereka akan mengikuti program immersion dalam kelas internasional. Pada kelas tersebut mereka akan tergabung bersama peserta lain dari berbagai bangsa dan negara.
Kesempatan ini diberikan bagi kamu yang terdaftar sebagai mahasiswa S-1 aktif di suatu universitas baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Merupakan mahasiswa yang duduk di tahun ketiga atau semester lima ke atas dan belum dinyatakan lulus atau tengah menempuh sidang kelulusan.
Kamu juga harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL minimal 450 dan tentunya memiliki kemampuan akademis yang baik. Harus memiliki komitmen penuh untuk segera kembali ke Tanah Air setelah program ini berakhir.

Nah, bagi kamu yang berusia 19-24 tahun dan tidak memiliki pengalaman belajar di AS atau negara lain selain Indonesia, segera daftarkan diri melalui laman Indonesian International Education Foundation (IIEF), www.iief.or.id. Pendaftaran juga bisa dilakukan dengan mendatangi langsung kantor IIEF di Menara Imperium, Lantai 28 Suite A-B, Jalan H R Rasuna Said, Jakarta Selatan. Ayo, sebelum  18 November 2011.
Sumber: http://forum.uii.ac.id/index.php/home/topic.html?id=2852

Pengembangan Paket Pembelajaran Mata Kuliah Bahasa Inggris Teknik I dengan pendekatan l KontekstualismeFungsional materi ESP (English for Specific Purpose) untuk mahasiswa Teknik Mesin pada Politeknik Negeri Ambon,

Meiti Leatemia
 Abstrak
Pendidikan Politeknik merupakan pendidikan profesional  yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Sistem dan penyelenggaraan pendidikan mengacuh pada kurikulum nasional program Diploma 3.Dalam perkembangannya,  kurikulum Politeknik  disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan masyarakat maupun pemakai jasa.
Bahasa Inggris merupakan bahasa global, bahasa yang digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Salah satu prasyarat utama dalam memasuki industri atau pasar kerja adalah penguasaan bahasa Inggris. Umumnya di Indonesia bahasa Inggris dibelajarkan dalam konteks  bahasa asing.  Bahasa Inggris teknik I merupakan mata kuliah yang diberikan untuk setiap program studi pada jurusan rekayasa di Politeknik  Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa output lulusan Politeknik tidak dapat menggunakan bahasa Inggris teknik dalam bidangnya di industri. Hal ini dikarnakan karena 1) kurang tersedianya materi-materi bahan ajar bahasa Inggris teknik yang relevan dengan pengetahuan dasar maupun pengetahuan  praktis teknik mesin baik di bengkel maupun di industri, 2) materi-materi yang digunakan dalam buku ajar kurang menarik , 3) Dosen bahasa Inggris kurang kreatif dan kurang tepat dalam memilih materi maupun merancang buku ajar yang digunakan, 4)tidak mempertimbangkan pendekatan psikologi dan  metodologi  pembelajaran maupun kharakteristik pebelajar.
         Berdasarkan berbagai   permasalahan tersebut,  maka penulis mencoba menggunakan  pendekatan   kontektualisme fungsional dalam  memilih materi-materi buku ajar bahasa Inggris Teknik I  agar  lebih bermakna bagi pebelajar dengan lingkungan belajar teknik mesin sedangkan pengembangannya menggunakan model Dick,Carey, Carey.
Produk  pengembangan yang dihasikan berbentuk paket pengembangan tektual yakni (1) buku ajar, (2) panduan dosen dan (3) panduan mahasiswa.Tujuan pengembangan agar pebelajar dapat meningkatkan kualitas hasil belajar bahasa Inggris  teknik I dan menggunakannya di lapangan pekerjaan (market place). Hasil uji coba produk diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penggunaan  produk sebagai sumber belajar maupun  sebagai reference  dalam kajian-kajian teori  yang berhubungan dengan penelitian pengembangan bidang ET/IT.
Setelah melakukan revisi berdasarkan angket penilaian , hasil wawancara maupun  diskusi dengan  para Ahli isi maupun Ahli media dan racangan pembelajaran maka produk pembelajaran  tersebut   diujicobakan.

Penilitian pengembangan ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Ambon. Mahasiswa teknik mesin yang dijadikan subjek coba dalam penelitian ini yakni 3 orang mahasiswa untuk  uji coba perorangan, 8 orang mahasiswa untuk uji kelompok kecil,  uji lapangan adalah  1 orang dosen bahasa Inggris dan 15 orang mahasiswa teknik mesin . Penelitian pengembangan ini menggunakan angket skala 5 sebagai instrumen dalam pengumpulan data.
Setelah diujicobakan pada tahap  uji perorangan , hasil  menunjukan  bahwa produk buku ajar dan panduan mahasiswa perlu direvisi baik menyangkut kesalahan ketik, kesalahan penggunaan huruf basar/ huruf kecil, kesalahan penggunaan tanda baca dan sebagainya. Dari hasil uji coba kelompok kecil, maka didapati bahwa produk paket pembelajaran khususnya buku ajar rerata mencapai 89,25 % dan produk panduan mahasiswa mencapai  89,25 % , keduanya dinyatakan baik tingkat kualifikasinya. Hasil uji coba lapangan,  dari 1 responden yakni dosen bidang studi menyatakan rerata pencapaian produk buku ajar 93,33 %  dinyatakan sangat baik , panduan dosen  83,75 % dinyatakan baik, dan panduan mahasiswa 83,33 % dinyatakan baik. Dari hasil angket 15 responden ditemukan bahwa  rerata panduan mahasiswa mencapai 90,06 % dan  produk buku ajar mencapai 93,32 % kedua produk ini dinyatakan sangat baik tingkat kualifikasi.
Untuk melihat efektifnya penggunaan produk buku ajar dilapangan, peneliti melakukan pre-test sebelum melakukan perlakuan kegiatan pembelajaran selama 3 kali pertemuan dan diakhiri dengan pemberian  post-test. Berdasarkan data  hasil pre-test dan post-test tersebut  maka dilakukan analisa parametrik dengan menggunakan uji t  untuk dua sampel berhubungan dengan menggunakan bantuan program komputer SPPS 13.
Dari hasil uji –t ditemukan  bahwa hasil belajar  sesudah menggunakan paket pembelajaran  lebih baik dari sebelum. Maka dapatlah disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan  yang signifikan  antara hasil belajar mahasiswa  sesudah menggunakan paket pembelajaran bahasa Inggris teknik I.dibandingkan  dengan sebelum menggunakan produk pembelajaran. Dengan demikian penggunaan produk paket pembelajaran bahasa Inggris teknik I dengan pendekatan  kontektualisme fungsional ini lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hasil belajar bahasa Inggris teknik I mahasiswa teknik mesin.
            Beberapa saran yang diajukan diperkirakan dapat  meningkatkan presentase dan  kualitas pemanfaatan produk adalah saran (1) pemanfaatan produk, (2) desiminasi produk, (3) dan kelanjutan pengembangan produk.